
LMajalengka (28/01) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Nurhasan Zaidi mengungkapkan kekhawatirannya disela-sela peninjauan langsung ke lokasi bencana tanah gerak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (27/01/2021).
“Kita sudah baca kajian ahli geologi dari kementrian ESDM, Majalengka terutama di daerah selatan punya kontur tanah yang sangat rawan terjadi bencana pergerakan tanah. Hampir 80 % wilayahnya berpotensi mengalam pergeseran, sangat mengkhawatirkan”, ungkapnya.
“Untuk itu, kita ingin meninjau langsung kelapangan dan memastikan sejauh mana kesiapan Pemkab Majalengka dalam mitigasi dan penanganan bencana alam di Kabupaten Majalengka, khususnya bencana pergerakan tanah ini”, imbuhnya.
Nurhasan menegaskan bahwa dengan tumbuh pesatnya pembangunan proyek-proyek nasional di Majalengka, seperti Bandara BIJB, Tol Cisumdawu, Aerocity dan lainnya, akan membawa Majalengka menjadi kota besar sehingga diharapkan upaya mitigasi dan antisipasi potensi bencana harus serius tertangani.
“Tentunya persoalan bencana ini sangat kompleks, yang mengerikan adalah pergerakan tanah ini terus menjadi ancaman. Insyaallah pasti ada jalan, yang penting kajiannya harus tuntas, solusinya harus komprehensif dan terintegratif, dan yang terpenting, harus disiplin melakukan monitoring evaluasi ketika program tersebut sudah digulirkan, sehingga menjadi gerakan bersama, sadar bencana,” jelasnya.
Legislator dari dapil Majalengka ini juga mengungkapkan harapannya agar Perda yang tegas segera dibuat dan semua institusi wajib berkoordinasi dan bersinergi dengan baik.
“Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus aktif melibatkan pihak swasta, kita sama-sama tau bahwa banyak pabrik-pabrik yang tersebar di majalengka. Nah, kita bisa minta mereka melalui program CSRnya untuk bersama mendukung program penanganan bencana ini”, pungkasnya.
Sementara Bupati Majalengka menjelaskan bahwa Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana. Karena topografi dataran tinggi pegunungan di wilayah selatan yang rawan bencana alam longsor dan pergerakan tanah serta wilayah utara yang langganan banjir.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Komisi VIII DPR RI juga menyerahkan bantuan sosial untuk penanganan bencana alam di Kabupaten Majalengka, sebesar Rp 132.717.795,- berupa bahan makanan dan alat-alat kebutuhan darurat bagi masyarakat.
Perlu diketahui, Komisi VIII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja ke Majalengka, Jawa Barat untuk meninjau lokasi bencana alam longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sidamukti, Kecamatan Munjul, Majalengka, Rabu (27/01/2021).
Rangkaian Kunjungan tersebut diawali dengan pertemuan dengan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, beserta Kementrian Sosial, BNPB dan Dinas terkait di Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI