
Tasikmalaya (01/02) — Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya masih memastikan bagaimana kondisi para warga negara Indonesia ( WNI) yang ada di Myanmar, paska penangkapan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, oleh Militer Myanmar.
Menanggapi hal ini Anggota Komisi I DPR RI dari PKS Toriq Hidayat mengatakan bahwa prioritas Pemerintah Indonesia saat ini adalah memastikan semua WNI yang berada di Myanmar dalam kondisi baik dan aman. Terutama yang tinggal di naypyidaw, ibu kota Myammar.
“Saat ini Kemlu RI sedang terus melakukan komunikasi dengan pejabat yang menangani hubungan bilateral dengan Myanmar. Untuk memastikan kondisi WNI yang berada disana dalam keadaan baik dan aman”, ungkap Toriq Hidayat.
Ia juga menghimbau agar seluruh WNI disana waspada dan mengikuti arahan KBRI setempat, walaupun diketahui jika komunikasi telepon dan jaringan internet terganggu sejak senin dini hari di Myanmar, khususnya di Naypyidaw ibukota Myamnar.
“Saya berharap seluruh WNI di Myanmar, khususnya di Napyidaw, dalam kondisi baik dan aman. Tetap waspada atas kondisi yang terjadi dan terus melakukan komunikasi dengan KBRI disana”, harap Toriq.
Melalui situsnya, Kemlu RI membenarkan bahwa perkembangan politik terakhir di Myanmar yang kian memburuk. Kisruh politik ini merupakan akumulasi atas tidak digubrisnya protes salah satu partai dan militer atas indikasi kecurangan pada kegiatan pemilu di Myanmar bulan November lalu.
Oleh karenanya Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin memburuk.
Sekaligus Indonesia juga menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI