
Tasikmalaya (31/05) — Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) pada tahun 2021 dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Politisi PKS, Toriq Hidayat, selaku Anggota Komisi V DPR RI sangat mendukung optimalisasi ini di Kota Tanjung Pinang mengingat sejak 2019 lalu Pemerintah Kota Tanjungpinang, Provinsi Riau mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi krisis air yang melanda daerah tersebut, saat kemarau.
“Sekda Tanjung Pinang saat itu mengatakan hanya bisa pasrah, berdoa menunggu hujan. Daerah ini tidak punya hutan dan tidak memiliki sumber air baku dengan kapasitas besar. Penghijauan yang dilakukan oleh pemda dan organisasi kemasyaratan belum membuahkan hasil,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa terobosan dengan mengolah air laut menjadi air tawar pada saat itu masih dianggap sebagai solusi jangka panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun terobosan ini harus tetap dilakukan sebagai alternatif mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih akibat kemarau di masa depan.
“Prasarana dan sarana air minum merupakan infrastruktur dasar yang sangat vital buat kesehatan dan lingkungan. Terutama di saat pandemi seperti sekarang. Tersedianya sarana air minum layak akan meningkatkan taraf hidup bersih untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus mengurangi kasus gizi buruk dan stunting,” ujar Toriq.
Ia menyebutkan bahwa Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di kota Tanjung Pinang pada tahun 2021 ini dilakukan dengan penambahan Sambungan Rumah (SR) sebanyak 577 SR, sehingga cakupan pelayanan Kota Tanjungpinang bertambah dari sebelumnya 879 SR menjadi 1.456 SR.
“Dengan optimalisasi ini maka SPAM SWRO berkapasitas total 50 liter/detik ini merupakan terbesar di Indonesia yang mengolah air laut sehingga menjadi air tawar. Masyarakat yang mendapatkan SWRO mengaku terbantu karena airnya tidak asin dan bisa langsung minum,” ungkapnya.
Toriq menilai masih banyak daerah-daerah yang mirip dengan Kota Tanjung Pinang, tidak memiliki sumber air baku dengan kapasitas besar dan kerusakan hutan yang parah. Oleh karenanya ia berharap Kementerian PUPR membangun sistem penyediaan air minum SWRO di wilayah-wilayah tersebut.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI