Jakarta (24/06) — Anggota Fraksi PKS DPR RI Bukhori Yusuf mengatakan bahwa Fraksi PKS saat ini sedang mencari formula terbaik untuk memudahkan perkembangan usaha kecil, menengah maupun ultramikro lewat RUU Cipta Kerja. Hal ini disampaikan melalui audiensi bersama dengan perwakilan dari Migrant Institute beserta LSM lainnya, Selasa (23/6).
“Kami sangat membutuhkan masukan terkait hal ini supaya UMKM di Indonesia bisa maju dan naik kelas” ujar Bukhori Yusuf yang juga terlibat Panitia Kerja (Panja) RUU Cipta Kerja.
Salah satu masalah tersebut adalah terkait dengan pendefinisian UMKM. Menurut Bukhori, pada draft RUU Ciptaker definisi UMKM itu terlalu terbuka sehingga sulit untuk mengetahui apakah sebuah badan usaha bisa digolongkan sebagai UMKM.
“Definisi yang dimaksud adalah mengenai penggolongan UMKM berdasarkan omzet dan tenaga kerja dalam UMKM, apakah itu memadai? Atau cukup sebagai alternatif saja? “ujar Bukhori.
Sebagai contoh, usaha mikro didefinisikan sebagai usaha yang memiliki aset 100 juta, dengan omzet mencapai 1 milyar dan jumlah pekerja 10 orang. Bukhori Yusuf mencontohkan ada perusahaan yang dengan aset dan omzet sebesar itu namun jumlah pekerjanya 30 orang.
“Ini nantinya akan membingungkan pengambil kebijakan. Terutama ketika nanti pemerintah akan menggelontorkan stimulus, kemudahan izin usaha dan termasuk juga pelonggaran pajak” kata Bukhori Yusuf
Selain itu, Fraksi PKS juga ingin agar UMKM dipermudah dalam sertifikasi halal yang prosesnya panjang dan melelahkan. Bukhori Yusuf mengaku sedang mencari formulasi yang lebih tepat.
“Saat ini alternatif yang oleh pemerintah adalah UMKM cukup self-declare atau penegasan pribadi. Namun ini agak berbahaya” ujar Bukhori Yusuf.
Sementara itu, Evi selaku perwakilan dari Migrant Care beserta para LSM yang hadir berharap agar Fraksi PKS dapat memberikan perhatiannya terhadap UMKM yang saat ini sedang mengalami kesulitan terutama yang digerakkan oleh perempuan.
“Kami berharap kehadiran PKS di RUU Cipta Kerja dapat memberikan ruang dan stimulus bagi UMKM yang saat ini sedang struggling karena pandemic Covid-19” ujar Evi.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI