
Jakarta (23/06) — Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah, menanggapi kerjasama antara Kemendikbud dan Netflix, untuk menghadirkan film-film dokumenter di TVRI yang akan menunjang program Belajar Dari Rumah dimulai akhir pekan lalu.
Ledia berharap kerjasama dengan perusahaan asing ini singkat saja dan Kemendikbud bisa lebih banyak lagi bersinergi dengan tayangan produksi lokal dan mulai pula memikirkan langkah bermitra dengan pihak kampus.
“Sebagai lembaga negara alangkah lebih baik bila Kemendikbud memprioritaskan produk-produk kreasi anak bangsa. Saya percaya kita punya banyak sumber daya hebat dan kreatif yang bisa menyajikan tayangan-tayangan penunjang pendidikan dan informasi bermutu bagi masyarakat. Dan karya-karya mereka ini tentu layak untuk diapresiasi dan didukung dengan diantaranya dijadikan mitra kerjasama penyuplai bahan tayangan,” kata aleg dari Fraksi PKS ini usai melakukan rapat kerja dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (22/06/2020)
Ledia mengingatkan pula bahwa selain mengutamakan karya dan perusahaan dalam negeri yang sudah biasa memproduksi tayangan film dan multimedia, pihak Kemendikbud pun seharusnya bisa menggandeng pihak kampus untuk turut serta memenuhi kebutuhan tayangan yang mendidik, sekaligus melakukan penguatan program Kampus Merdeka yang digagas Menteri Nadiem sendiri.
Dalam penjelasannya di berbagai media, Menteri Nadiem menjelaskan kalau gagasan Kampus Merdeka memberi keleluasaan bagi beraneka kegiatan mahasiswa seperti belajar lintas prodi, belajar di luar kampus hingga magang untuk bisa diperhitungkan sebagai bagian dari penilaian yang menunjang kelulusan.
Mengingat saat ini sudah banyak kampus yang memiliki jurusan terkait multimedia, desain visual maupun sinematografi, tentu menjadi sangat logis bila Kemendikbud lantas menyinergikan kebutuhan akan bahan tayangan penunjang pendidikan bagi masyarakat ini dengan memberi kesempatan bagi para mahasiswa multimedia, desain visual, sinematografi atau jurusan lain yang memiliki keterkaitan dengan proses produksi film untuk dapat diberikan kesempatan melakukan magang, pembuatan tugas akhir atau penugasan lain untuk menghasilkan tayangan yang sesuai kebutuhan di bawah supervisi dari pihak kampus dan Kementerian sendiri.
“Ini akan menjadi satu proses saling memberi manfaat antara pihak Kementerian, Kampus dan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa akan mampu mengasah dan menerapkan ilmu, mendapat pengalaman praktek kerja lapangan, sekaligus memenuhi kebutuhan penilaian kuliah. Kampus sendiri langsung bisa mengimplementasikan program Kampus Merdeka dengan membuat indikator penilaian berbasis kegiatan di luar kampus, sementara Kemendikbud akan memiliki support bahan tayangan penunjang pendidikan bagi masyarakat,” kata Ledia lagi
Bila program Belajar Dari Rumah ini masih akan berlangsung hingga tahun depan, tentu masih sangat banyak kebutuhan tayangan penunjang pendidikan yang diperlukan. Apalagi sampai saat ini belum ada tanda-tanda bila pandemi Covid-19 akan segera berakhir sehingga jadual pembelajaran jarak jauh diperkirakan masih akan berlangsung cukup lama.
“Karena itu saya berharap pihak Kemendikbud segera mengambil langkah memprioritaskan karya anak bangsa baik dari mereka yang sudah biasa memproduki tayangan film dan multimedia maupun menjalin kerjasama dengan berbagai kampus yang memiliki irisan kegiatan terkait pembuatan film dan tayangan multimedia. Inilah saatnya negara melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan dukungan kepada karya-karya anak bangsa sekaligus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para mahasiswa di negeri sendiri.” Pungkas Sekretaris Fraksi PKS ini.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI