
Tasikmalaya (11/09) — Dalam sebuah media disebutkan bahwa Prabowo mengkritik pertahanan laut Indonesia rapuh dan lemah.
Kapal selam yang dibeli Indonesia dari Korea Selatan memiliki kemampuan terbatas dibanding milik negara tetangga seperti singapura dan vietnam.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI, Toriq Hidayat, menyatakan bahwa kritikan tersebut disampaikan saat Prabowo belum menjadi Menteri Pertahanan.
“Prabowo menyampaikan peta kekuatan kapal selam Indonesia pada debat keempat pilpres 2019 lalu. Tentu sekarang saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI maka Prabowo punya kapasitas untuk memperbaiki sistem pertahanan Indonesia, khususnya di laut”, ungkap Aleg asal PKS ini.
Saai ini Indonesia bisa merakit kapal selam sendiri yang diberi nama Alugoro. Kapal Selam Alugoro adalah kapal selam ke-3 dari batch pertama kerjasama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) dari Korea Selatan.
“Indonesia patut berbangga diri karena menjadi negara pertama di ASEAN yang bisa merakit kapal selam sendiri dan dibangun di Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia. Kerjasama ini sekaligus Transfer Of Technology dari Korea Selatan kepada Indonesia untuk pembuatan Kapal Selam”, ungkap Toriq.
Kapal Selam Alugoro sendiri harus menjalani beberapa tahapan tes sebelum akhirnya dapat beroperasi penuh. Mulai penyelaman di perairan dangkal hingga yang paling dalam.
“Saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang memiliki sistem pertahanan yang kuat dan memproduksi alutsista sendiri sesuai dengan kebutuhannya”, tegas Toriq.
Kunci keberhasilan untuk menjadi negara yang mampu memproduksi alutsistanya sendiri adalah anggaran yang memadai.
“Kemudian serius dan bersungguh-sungguh dalam menjalani seluruh tahapannya”, tambah Toriq.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI