Logo PKS Tanah Sareal

PKS TANAH SAREAL

Selamat datang di Website resmi PKS Tanah Sareal. Temukan informasi terbaru, kegiatan, dan aspirasi kami untuk kemajuan masyarakat.

Anggota Komisi VIII Peringatkan Menag untuk Pertimbangkan Setiap Ucapan

Jakarta (06/09) — Menteri Agama Fachrul Razi tengah menjadi sorotan menyusul pernyataannya tentang agen radikalisme.

Dia menyebut paham radikal bisa masuk melalui mereka yang berpenampilan menarik alias good looking. Hal itu diungkapkan Menag saat menjelaskan tentang paham radikal di lingkungan ASN yang harus diwaspadai.

Menag menyatakan bila tidak diseleksi dengan baik, khawatir benih-benih atau pemikiran-pemikiran radikal itu akan masuk ke pemikiran ASN.

Resah dengan polemik tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis memperingatkan menteri agama agar mempertimbangkan setiap ucapan yang keluar dari lisannya.

“Apa yang dia sampaikan itu kan, sudah tentu melukai perasaan umat islam. Sekarang kami tanya, ada gak dia punya data-data yang akurat tentang radikalisme di Indonesia?
Dari mana hubungannya orang yang good looking dan Hafiz Alquran punya bibit radikalisme?” tanya Iskan.

Malah kalau seperti ini terus, lanjutnya, terkesan Menteri Agama ini selalu memojokkan Agama Islam.

“Diawal jabatannya dia katakan larangan bercadar, dengan alasan keamanan. Kemudian Oktober 2019, celana cingkrang juga tak luput dari perhatiannya. Menag Fachrul katakan pada saat itu penggunaan celana cingkrang tak sesuai aturan berseragam di lingkungan instansi Pemerintah, bahkan dia menyebut lebih baik PNS bercelana cingkrang keluar dari instansi Pemerintahan jika tak mengikuti aturan.” Tegas iskan

Usai cadar dan celana cingkrang berlalu, Menteri Agama Fachrul Razi kembali mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi.

Dalam acara webinar bertajuk ‘Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara’, yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu (02/09/2020), dia menyebut paham radikal masuk melalui orang yang berpenampilan baik.

“Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan,” ucapnya pada saat itu.

Ucapan ini menuai kontroversi tentunya. Iskan meminta agar Menag Fachrul Razi tidak menggeneralisasi situasi pada keadaan tertentu.

“Bahwa paham radikalisme bisa muncul dari orang-orang yang good looking dan hafiz Quran, ini tidak lah tepat. Kalau memang konteksnya tentang menangkal radikalisme yang lahir dari mesjid-mesjid perkantoran BUMN dan lingkungan pemerintahan, Menag bisa saja membuat langkah mitigasi dengan cara berkolaborasi dengan NU dan Muhammadiyah bahkan MUI untuk memberikan rekomendasi BKM yang tepat bagi mesjid tersebut, bukannya malah mengeluarkan kalimat yang tidak berdasar seperti ini.” urainya.

Politisi PKS asal Sibuhuan ini meminta agar Menag menarik semua tuduhannya yang tak mendasar.

“Sebab itu sangat menyakitkan dan mencederai perasaan umat Islam yang sudah punya andil besar dalam memerdekakan negara ini dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata,” pungkasnya mengakhiri.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال