Tasikmalaya (17/09) — Menanggapi upaya Badan Kemanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) yang mampu mengusir kapal coast guard China, Toriq Hidayat, Anggota Komisi I DPRI RI ini memberikan saran dan masukan.
“Kami sangat menghargai upaya persuasif Bakamla RI yang mampu mengusir kapal coast guard China dari Laut Natuna Utara. Walau Sempat bertahan selama 48 jam”, ungkapnya.
Kronologis, menurut kader PKS ini bahwa Saat Bakamla RI tengah menggelar Operasi Cegah Tangkal Tahun 2020 di wilayah Zona Maritim Barat, radar dan automatic identification system (AIS) kapal KN Pulau Nipah-321 mendeteksi kapal Asing.
“Kapal tersebut adalah Kapal Coast Guard China dengan nomor lambung 5204 yang terdeteksi sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (12/9/2020). Selanjutnya Bakamla RI membangun komunikasi dengan personel coast guard China tersebut dan meminta agar keluar dari wilayah teritorial Indonesia”, ungkapnya.
Akan tetapi, personel coast guard China justru mengklaim sedang berpatroli di area nine dash line wilayah teritorial China. selanjutnya Bakamla RI melakukan upaya koordinasi dengan berbagai lintas sektor. Mulai dari TNI Angkatan Laut (AL), Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Kemenlu kembali menegaskan bahwa ZEE Indonesia tidak memiliki klaim tumpang-tindah dengan China dan melayangkan protes pada hari minggu (13/09/2020) kepada Pemerintah China melalui Kedubes China Di Jakarta” ungkap Toriq.
Upaya komunikasi yang dibangun antara kementrian dan lembaga untuk menjaga Laut Natuna Utara membuahkan hasil dengan hengkangnya kapal coast Guard China pada hari senin ( 15/09/2020).
Permasalahan di Laut Natuna Utara bukanlah permasalahan yang mudah diselesaikan karena Indonesia tidak akan pernah mengakui klaim China. Begitupun sebaliknya.
“Dalam jangka pendek untuk menjaga Laut Natuna Utara dari kejadian yang sama, sebaiknya Kementrian Pertahanan RI harus segera mentransformasi Bakamla RI menjadi coast guard RI yang dilengkapi dengan alutsista yang sepadan dengan kapal China” tutup Toriq.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI