
Sukabumi (14/11) — Kabupaten Sukabumi memiliki potensi yang besar dalam bidang pengolahan hasil perkebunan, khususnya di masa pandemi yang bisa menjadi andalan untuk menggerakan ekonomi warga.
Hal ini mengemuka dalam acara sosialisasi dan pembinaan kegiatan pengolahan hasil perkebunan di Sukabumi yang difasilitasi Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Slamet dan Kementerian Pertanian (Kementan) di Hotel Pangrango Sukabumi, Jumat (13/11/2020).
”Kementan banyak program terkait perkebunan seperti pengolahan minyak atsiri dari sereh wangi,” ujar Slamet kepada awak media
Dimana dalam sosialisasi ini diberikan pemahaman mengenai pengolahan hasil perkebunan, salah satunya atsiri. Harapannya setelah diberi wawasan, ke depan banyak yang bisa dioptimalkan dari petani atau pelaku perkebunan di Sukabumi.
Untuk optimalisasi sektor perkebunan rakyat, kata Slamet, perlu sinergitas antara pemerintah daerah dan pusat.
“Misalnya ketika ada perkebunan belum dioptimalkan maka dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat. Apalagi banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementan Dedi Junaedi menggatakan, acara ini merupakan sosialisasi pengolahan hasil perkebunan.
“Bagian kementan mendorong dan mengangkat potensi sumber daya perkebunan di Sukabumi ternyata cukup besar,” kata dia.
Dari segi pertumbuhan ungkap Dedi, di tengah pandemi sektor pertanian dan perkebunan positif. Khusus komoditas perkebunan sesuai arahan Mentan harus membangun gerakan ekspor.
Dimana ada 14 komoditas yang masuk dalam gerakan peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan akses pasar. Komoditas itu yakni atsiri nilam, dan atsiri sereh wangi.
Sebab berdasarkan data statistik ekpor komoditas itu mengalami peningkatan cukup signifikan di atas 10 persen. Dedi menuturkan, hal ini menjadi potensi kerjasama dengan dinas pertanian Sukabumi, Komisi IV DPR RI dalam mendorong sektor perkebunan.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI