Aleg PKS Dorong Perbaikan Peran Pemerintah dan Operator dalam Minimalisir Kecelakaan Angkutan Umum

Tasikmalaya (19/06) — Senior Investigator KNKT mengatakan salah satu penyebab kecelakaan angkutan umum Bus atau truk banyak terjadi karena ketidakpahaman pengemudi pada tekhnologi kendaraan yang dia gunakan.

Ditambah mereka juga tidak paham soal pra-inspeksi atau perawatan yang masuk dalam Sistem Manajemen Keselamatan (SMK).

Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat sangat menyayangkan pihak perusahaan yang memperkerjakan pengemudi angkutan umum bus dan atau truk miliknya hanya berdasarkan kepemilikan Sim B1 tanpa memberikan pemahaman tentang teknologi dan pra-inpeksi atau perawatan kendaraan yang akan digunakan.

“Berdasarkan masukan KNKT ini Kementerian perhubungan seharusnya membuat aturan yang memastikan perusahaan angkutan umum bus dan atau truk memberikan pelatihan kepada pengemudinya tentang kendaraan yang dia gunakan termasuk pemahaman soal teknologinya. Bukan hanya berdasarkan kemilikan sim saja, ini bahaya,” kata Politisi PKS ini.

Toriq mengungkapkan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan bus dan truk di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Ia pun membandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang tingkat kecelakaannya terus menurun dari tahun ke tahun.

“Pada April lalu Direktur Jenderal Perhubungan Darat menyebutkan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk dan bus sebelum 2011 angkanya tidak lebih dari 10.000 per tahun, tapi pada 2011 sampai 2018 angka itu naik menjadi 30.000. Berbeda dengan Eropa dan Amerika,” ujarnya

Toriq menambahkan Eropa dan Amerika Serikat (AS) tingkat kecelakaannya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Misalnya, di Eropa pada 2001 tingkat kecelakaan mencapai lebih dari 50.000 kasus per tahun. Namun di 2018, Eropa berhasil menekan angka kecelakaan ke 30.000 kasus. Sedang AS yang sebelumnya tingkat kecelakaan lebih dari 40.000 kasus. Saat ini hanya mendekati 30.000 kasus.

“Oleh karenanya saya berharap ada perbaikan peran pemerintah dalam hal regulasi dan ketaatan operator dalam menjaga keselamatan pergerakan lalu lintas. Kita perlu belajar dari negara maju lainnya dalam memitigasi hal ini. Semakin banyak kita melakukan edukasi dan sosialisasi keselamatan, serta perbaikan regulasi mestinya tingkat kecelakaan semakin turun,” tutup Toriq.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال