Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus, Politisi PKS Ingatkan Pemerintah Soal Pandemic Fatigue

Jakarta (04/06) — Kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus,  Jawa Tengah mengalami lonjakan serius. Tercatat sebanyak 196 nakes terpapar COVID-19 dan satu meninggal dunia. Petugas pemakaman juga kewalahan akibat kurangnya SDM untuk membantu pemakaman jenazah.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani berharap Pemerintah bergerak cepat mengatasi lonjakan kasus COVID-19 di Kudus.

“Pemerintah harus bergerak cepat untuk menekan laju kasus COVID-19 di Kudus. Seluruh  Fasilitas Kesehatan yang ada di Kudus harus  disiapkan  menampung pasien. Antisipasi kekurangan  tempat tidur di rumah sakit dengan menyiapkan   rumah sakit darurat dan meminta dukungan  dari rumah sakit di seputar Kabupaten Kudus,” ujarnya dalam keterangan media, Kamis, (03/06/2021).

Legislator Dapil Jawa Barat VIII ini menyoroti kurangnya SDM pemakaman jenazah korban  COVID-19 sebagai hal yang harus segera ditangani.

“Dari informasi BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes COVID-19 dalam satu hari bisa mencapai puluhan. Jika kekurangan petugas tentu akan menyebabkan waiting list pemakaman.  Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan terjadi penumpukan jenazah yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, berita dan foto antrian jenazah di pemakaman tentu dapat menjadi psywar tersendiri bagi masyarakat. Pemerintah harus cepat mengatasi hal ini dengan segera menambah SDM,” tambahnya.

Netty juga meminta pemerintah agar memperhatikan  penegakan PPKM Mikro di Kudus .

“Aparat harus dikerahkan untuk memantau penerapan prokes dalam rangka PPKM Mikro. Masyarakat harus dipastikan taat dan disiplin dengan aturan  3M, terutama di tempat-tempat publik. Lalai dengan prokes berarti membiarkan diri sendiri dan orang lain  terpapar virus,” ungkapnya.

“Jangan sampai kita mengalami seperti Malaysia di mana saat ini sudah diberlakukan  lockdown kembali. Melonjaknya kasus di sana salah satunya karena dipicu pandemic fatigue yang membuat masyarakat Malaysia longgar dan abai prokes. Kita tidak ingin seperti itu, karena tidak ada jaminan lonjakan kasus di Kudus ini tidak merembet kemana-mana. Saya berharap siapapun dari kita tetap waspada bahwa COVD-19 masih terus mengintai,” tandasnya.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال