Logo PKS Tanah Sareal

PKS TANAH SAREAL

Selamat datang di Website resmi PKS Tanah Sareal. Temukan informasi terbaru, kegiatan, dan aspirasi kami untuk kemajuan masyarakat.

Toriq Berharap Konflik China dan AS di Laut China Selatan Berujung Perdamaian

Tasikmalaya (24/06) — Suasana Laut China Selatan memanas belakangan ini. Negara-negara yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut sedang bergejolak. Konflik klaim perbatasan antara China dengan Vietnam dan Filipina terus berlanjut. Bahkan Amerika Serikat telah mengirim 3 kapal induknya ke sana, hal ini menambah panas suasana di perairan itu.

Menanggapi kondisi di Laut China Selatan, Anggota DPR RI asal Fraksi PKS, Toriq Hidayat Mengatakan konflik ini bukan antara China dan Indonesia. Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah kemaritiman dengan China maupun negara-negara di sekitar Laut China Selatan.

“Dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Hukum Kelautan (UNCLOS) 1962, jelas sekali Indonesia tidak memiliki klaim wilayah yang tumpang tindih dengan China,” ungkapnya.

Kemudian Toriq mengapresiasi TNI Angkatan Laut Indonesia yang langsung mengambil inisiatif dengan mengirim empat Kapal tempurnya ke wilayah Natuna Utara. TNI Angkatan Laut menangkap dengan jelas bahwa kondisi di wilayah Laut China Selatan memiliki potensi menyeret Indonesia masuk ke dalam konflik.

“Saya memberikan apresiasi kepada TNI Angkatan Laut yang berupaya mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi di wilayah Natuna Utara yakni bergesernya konflik ke wilayah NKRI ”, ungkapnya.

Toriq meminta kepada TNI Angkatan Laut untuk berhati-hati dalam bertindak di wilayah perairan Natuna Utara tersebut agar tidak berdampak buruk pada hubungan antarnegara. Seluruh prajurit TNI wajib meningkatkan profesionalisme dan pengetahuannnya.

Selanjutnya Toriq berharap tensi di wilayah Laut China Selatan tidak berujung pada pecahnya konflik terbuka antara Amerika Serikat dan China. Terutama dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara-negara di Dunia. Kondisi pandemi saat ini diharapkan bisa menjadi pintu masuk solidaritas dan mencegah potensi perang terbuka antara Amerika serikat dan China.

“Salah satu pintu perdamaian pada Perang Dunia ke I saat itu adalah pandemi Flu Spanyol yang memakan jutaan korban jiwa sehingga menimbulkan rasa solidaritas di setiap Negara saat itu termasuk negara yang terlibat konflik”, jelasnya.

Indonesia yang menganut doktrin politik yang bebas aktif, harus bersikap netral dan tidak berpihak pada salah satu negara. Indonesia harus membangun narasi perdamaian.

”Melalui Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Pertahanan, Pemerintah Indonesia harus terus membangun hubungan baik ke setiap negara atas dasar solidaritas dan perdamaian”, tambah Toriq.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال