Jakarta (30/09) — Anggota DPR RI dapil Aceh dari Fraksi PKS, Rafli menilai belum totalnya penanganan permasalahan penyalahgunaan narkoba di Aceh, dan meminta Presiden memberi arahan khusus kepada pihak terkait baik BNN dan POLRI agar mampu bekerja lebih optimal.
Hal itu disampaikan Rafli pada Rapat Paripurna, Selasa 29 Septemper 2020, di Kompleks Gedung DPR RI Jakarta.
Rafli Menyebutkan hampir tiap minggu ada saja laporan masyarakat terkait permasalahan narkoba di Aceh
“Hampir tiap minggu saya dapat laporan masyarakat dan institusi Polri serta BNN, terhadap dua permasalahan besar narkoba di Aceh” Ucap Rafli
Ia menyebutkan narkoba jenis Sabu yang sangat berbahaya beredar di Aceh, seperti barang subsidi ‘ada paket murah’.
“Ini Ancaman besar” Tandas Rafli
Senada itu Persoalan Ganja yang tampak seperti ada permainan kartel juga menjadi perhatian khusus Anggota Komisi VI itu.
“Setiap tahun, ada saja penemuan ladang ganja puluhan hektar di Aceh, bagaimana dengan yang tidak ditemukan ?!”, tegas Rafli.
“Kita perlu mencegah persepsi publik bahwa selama ini hanyalah permainan kartel,” imbuhnya.
Masalah penanganan penyalahgunaan ganja yang sudah akut, menurut Rafli perlu semacam program yang langsung di arahkan oleh Presiden kepada pihak terkait yakni BNN dan Polri
“Saya mengajak, Presiden memberi arahan khusus kepada pihak terkait, untuk menangani masalah ini”, tandasnya.
Kesempatan siang tadi Rafli juga menawarkan solusi untuk lahan yang menjadi tempat endemi ganja di Aceh agar diisi tanaman lebih berkualitas dan bernilai ekspor, mengingat lahannya yang subur.
“Lahan yang selama ini menjadi endemi ganja di Aceh, harus diisi tanaman yang lebih bernilai dan kualitas eksport sehingga menjanjikan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rafli.
“Ini tugas Pemerintah dan kita semua bagaimana menggulirkan sebuah program alternatif Sustaintable Devolepment Goals” tutup Rafli.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI