Logo PKS Tanah Sareal

PKS TANAH SAREAL

Selamat datang di Website resmi PKS Tanah Sareal. Temukan informasi terbaru, kegiatan, dan aspirasi kami untuk kemajuan masyarakat.

Tenaga Kesehatan DKI Keteteran Tangani Covid-19, Netty: Pemerintah Pusat Jangan hanya Komentar

Jakarta (24/09) — Data Covid-19 per 23 September 2020 menembus rekor dengan 4.465 kasus baru, sehingga total  sudah mencapai 257.388 orang. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat kasus paling tinggi.

Kabid Koordinator Relawan Medis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jossep William menilai puskesmas di Jakarta agak kewalahan menghadapi lonjakan penderita.

Sementara itu menanggapi kondisi darurat Covid-19 di Jakarta, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani meminta Pemerintah Pusat untuk bertindak cepat dan taktis.

“Pemerintah Pusat harus turun tangan membantu DKI, jangan hanya berkomentar. Bantu atasi kurangnya fasilitas kesehatan baik berupa ambulance, ruang isolasi, tenaga kesehatan hingga ketersediaan alat dan bahan. Apa langkah yang sudah diambil Menko Kemaritiman dan Investasi selaku penanggungjawab sembilan provinsi dalam menekan pertumbuhan kasus?” ujar Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS dalam keterangan media, Kamis, (24/09).

“DKI sudah berjibaku sejak awal pandemi dengan peta jalan yang cukup baik, mulai dari penetapan PSBB, masa transisi hingga akhirnya kembali PSBB total, meski sempat silang pendapat. Saatnya pemerintah pusat mendukung dengan langkah konkret, tinggalkan ego kepemimpinan dan satukan langkah menghadapi pandemi. Ibukota adalah pertaruhan. Jika gagal, maka akan mempengaruhi kondisi daerah lain dan sikap negara-negara di dunia terhadap Indonesia,” katanya.

Sebagaimana diketahui, ambulance mengular memasuki RS Wisma Atlet beberapa waktu lalu viral di media. Menurut Netty, gambaran seperti ini akan memancing ketakutan, kekhawatiran dan emosi negatif massa.

“Segera cepat tanggap, selesaikan persoalan, pikirkan strategi jitu guna menghadapi kemungkinan terburuk. Jika karena ruang isolasi kurang, aktivasi ruangan baru. Jika karena pasien bertumpuk, atur jadwal penjemputan. Jika karena nakes kewalahan, siapkan banyak relawan untuk pekerjaan non tindakan medis. Koordinasi pusat – daerah harus berjalan dinamis, cepat dan fleksibel dalam mengatasi sekat-sekat birokratis,” kata Netty.

Menurut Netty, hal krusial seperti ketersedian ruang ICU dan isolasi mandiri pasien OTG harus mendapat perhatian khusus.

“Perlu dipikirkan skema aktivasi ICU darurat secara murah dan cepat di semua rumah sakit. Gunakan produk pendukung dari dalam negeri seperti ventilator ITB maupun produk pendukung lainnya. Pastikan pula agar pasien OTG yang melakukan isolasi mandiri di tempat yang telah ditunjuk mendapat dukungan layanan kesehatan dan pendampingan dari falkes terdekat,” tutupnya.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال