DPR RI

Antisipasi Resesi Industri Ponsel, Toriq Minta Kominfo Tambah Kapasitas CEIR

Tasikmalaya (15/10) — Menanggapi kabar ponsel yang baru diproduksi atau diimpor setelah tanggal 23 September hingga saat ini tidak dapat diaktifkan. Toriq Hidayat mengungkapkan bahwa sistem Centralized Equipment Identity Register (CEIR) telah penuh 95 persen.

“Akibat kondisi itu menyebabkan International Mobile Equipment Identity (IMEI) dari Tanda Pendaftaran Produk (TPP) tidak dapat diunggah ke sistem CEIR”, ungkap anggota Komisi I DPR RI ini.

Namun menurutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan bahwa sistem Centralized Equipment Identity Register (CEIR) sebagai pusat pengolahan informasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) telah dapat diisi kembali sejak Sabtu kemarin (10/10/2020).

Kebijakan pengendalian IMEI, yang disahkan pada 15 September 2020, diselenggarakan bersama Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Kominfo dan didukung seluruh operator telekomunikasi seluler.

“Pengendalian IMEI pada perangkat telekomunikasi dilakukan dalam rangka perlindungan konsumen, sekaligus memberikan kepastian hukum kepada operator dalam menghubungkan perangkat yang sah ke jaringan telekomunikasi”, Jelas Politikus asal PKS.

Dia menjelaskan Bahwa CEIR merupakan sebuah sistem yang terdiri dari software dan hardware yang dapat mendeteksi IMEI sebuah ponsel. CEIR bekerja dengan mendeteksi IMEI smartphone. Setelah mendeteksi IMEI, EIR akan mengelompokkan ponsel legal dan ilegal berdasarkan IMEI yang terdaftar.

“Daftar data ponsel legal dan ilegal tersebut akan diserahkan kepada pemerintah dan provider. Jika terbukti ilegal, ponsel tersebut akan diblokir. Setelah diblokir oleh provider, ponsel tidak dapat menggunakan jaringan telekomunikasi”, jelas Toriq.

Menurutnya untuk menghindari kejadian ini terulang, Kominfo harus menyelesaikan persoalan sistem CEIR ditingkat pemangku otoritas. jika persoalan IMEI terus berlanjut, dan tak kunjung ada solusi jangka panjang, dikhawatirkan akan terjadi resesi di industri ponsel.

“Solusi jangka pendek dengan melakukan pembersihan IMEI atas ponsel yang sudah tidak aktif yang ada pada database CEIR. Solusi jangka panjangnya, yaitu penambahan kapasitas CEIR,” ungkap Toriq senada dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI).



Sumber: Fraksi PKS DPR RI