
Jakarta (13/11) — Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Ecky Awal Muharam, memberikan kritik dan sarannya untuk pemerintah dalam menghadapi resesi. Hal ini disampaikan Ecky pada acara PKS Legislatif Corner dengan tema Fixed, Indonesia Resesi, Jakarta, Jumat (13/11).
Ecky menyatakan, bahwa apabila masalah covid-19 tidak segera diselesaikan atau melandai penanganannya, otomatis dari segi supply side dan demand side dari perekonomian Indonesia tidak akan ada growth (pertumbuhan).
“Pemerintah juga harus berani mengkoreksi kebijakan-kebijakan fiskal dan kebijakan moneternya,” tambah Ecky.
Artinya, uang yang beredar jangan hanya dikalangan elit saja, Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 12%, oleh perbankan dan instrumen bukan menjadi pembiayaan supaya bisa menumbuhkan sektor yang lain.
“Harus ada kebijakan, ada transmisi dari DPK tersebut yang bisa mendrive pertumbuhan kredit, pinjaman pembiayaan, yang akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Ecky.
Ia juga menjelaskan, bahwa program pemerintah mengeluarkan uang ratusan triliun untuk membagikan kepada rakyat semacam BLT, PKH, sembako murah dan lain sebagainya itu bagus untuk mendorong konsumsi rumah tangga. Akan tetapi, hal tersebut hanya untuk konsumsi pada desil I, II, III, dan IV yaitu orang-orang 40% terbawah dari sisi kemampuan ekonominya.
“Pergerakan ekonomi ini tidak cukup untuk menangani atau meningkatkan konsumsi pada desil I, II, III, IV, tetapi juga harus bagaimana menggerakkan perekonomian ada demand side dari kelompok menengah yang jumlahnya cukup besar. Nah, insentif-insentif ini harus dievaluasi apakah benar policy fiskal kita sudah bisa mendrive pertumbuhan ekonomi,” jelas Ecky.
Dilain sisi, Ecky juga menambahkan, bahwa dalam satu bulan menjelang tutup buku masih ada total APBD yang belum dibelanjakan seluruh Indonesia sebanyak 500 triliun, waktu tersebut tinggal satu bulan lagi. Kemudian, terdapat juga anggaran pemerintah pusat yang belum dibelanjakan sebanyak 700 triliun.
Artinya serapan anggaran untuk mendorong pertumbuhan, belanja pemerintah sebagai motor pergerakan pertumbuhan tersendat dikarenakan serapannya rendah.
Ecky berharap, dalam satu bulan terakhir ini, pemerintah daerah dan pusat harus menggenjot pengeluaran secara efektif dan efisien agar tepat sasaran.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI