Selesai Direnovasi, Wakil Ketua Komisi I FPKS Resmikan Auditorium Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta

Surakarta (21/02) — Setelah menghabiskan waktu sekitar 1 tahun proses renovasi yang menelan anggaran sekitar 6,8 M, gedung kesenian Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta akhirnya diresmikan, pada, Rabu (17/2/21) malam.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong, dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Komis 1 DPR RI Abdul Kharis Almasyahari yang didampingi Direktur Utama LPP RRI Surakarta M Rohanudin.

Turut hadir dalam peresmian, Direktur Program dan Produksi RRI Soleman Yusuf, Direktur SDM dan Umum Nurhanudin, Kapuspem Widhi Kurniawan, Kepala SLN Agung Susatya, Anggota dewan pengawas RRI Hasta Kuncara dan Dwi Hernuningsih, Kepsta RRI Surakarta Sjahbana Bahdar, dan Kepsta se-Jawa.

Peresmian itu juga diwarnai, Pemberian penghargaan kepada seniman maestro Keroncong Waljinah, Tokoh masyarakat yang konsen pada budaya mantan Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, dan Mangkunegoro VII yang memberikan hibah tanah untuk RRI surakarta.

Wakil Ketua Komis 1 DPR RI Abdul Kharis Almasyahari mengungkapkan, tingginya antusias masyarakat dan seniman di kota Surakarta dalam menikmati pertunjukan kesenian, jadi salah satu alasan pentingnya renovasi, mengingat perlu adanya penyesuaian dalam perkembangan jaman.

“Saat tahuan 2016 berkunjung ke RRI, suasana masih seperti awal pembangunaan, setelah melihat animo masyarakat dan seniman antusias memanfaatkan gedung, alangkah baiknya perlu renovasi penyesuaian jaman,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan peresmian gedung Sarsito Mangungkusumo.

Maka, lanjut Wakil Ketua Komisi 1, diharapkan, Gedung Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta menjadi wadah untuk aktualisasi para seniman dalam mencurahkan karya seninya sehingga dapat dinikmati masyarakat.

“Semoga gadungn ini jadi tempat mengaktualisasi Seniman untuk menampilkan seluruh karyaseninya agar bisa dinikmati masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin mengatakan, Gedung Sarsito Mangunkusumo merupakan salah satu tempat bersejarah yang tidak dapat lepas dari perkembangan kesenian di indonesia, khususnya di Surakarta.

“Tidak bisa kita lupakan, gedung ini sebagai salah satu sejarah bangsa indonesia. Warga surakarta yang mampu mengembangkan budaya lokal untuk nusantara, bahkan dunia,” katanya.

Setidaknya, lanjut M Rohanudin, salah satu tokoh penting dalam sejarah pembangunan gedung kesenian RRI Surakarta itu, yakni Ir. Sarsito Mangunkusumo yang dulu telah meminta kepada kerajaan Mangkunegara untuk menghibahkan ruangan sebagai lokasi pengembangan kesenian dan budaya di Surakarta.

“Terdapat 2 tokoh penting dalam pembangunan dan renovasi gedung ini, salah satunya Almarhum Sarsito Mangungkusumo yang kini dijadikan nama auditorium Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta,” jelasnya.

Adapun, informasi yang dihimpun RRI dari berbagai sumber, awal mula Gedung Auditorium Sarsito Mangunkusumo sejalan dengan berdirinya RRI yang berawal dari pembentukan Solosche Radio Vereniging (SRV) oleh Mangkunegoro VII seorang bangsawan Solo dan seorang Insinyur bernama Ir.Sarsito Mangunkusumo pada 1 April 1933.

Pada waktu itu, Sebelum SRV didirikan,di Solo sudah ada pemancar radio yang dihadiahkan oleh SP.Mangkunegara VII kepada perkumpulan kesenian “Javaansche Kunstkring Mardi Raras Mangkunegaran”,untuk menyiarkan klenengan ketoprak dan wayang orang. Hanya saja, jangkauan pemancar hanya mampu mencakup wilayah kota Solo.

Kemudian, setelah dirasa pentingnya kesenian Jawa untuk terus dikembangkan, atas prakarsa Ir.Sarsito Mangunkusumo mengusahakan pemancar yang lebih kuat dan dibentuk perkumpulan khusus untuk penyiaran radio. Maka lahirlah SRV sebagai cikal bakal RRI yang kini memiliki auditorium Ir.Sarsito Mangunkusumo.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال