
Jakarta (2/02) — Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat menyoroti urgensi pengelolaan sumber daya air, ia menjelaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan dari segala sesuatu serta keutamaan bagi yang berupaya menyediakan fasilitas air.
“SDA menjadi sangat urgent, karena Allah mengatakan dalam Alquran bahwa Allah jadikan segala sesuatu dengan air itu hidup. Oleh karena itu, kita yang berusaha untuk membantu masyarakat menyediakan air, mudah-mudahan menjadi amal sholeh bagi kita semua,” ujar Syahrul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Selasa (2/02).
Politisi dari Dapil Riau II tersebut mengungkapkan beberapa catatan Komisi V DPR RI selama periode 2020, di antaranya mengenai pelelangan pengendalian banjir yang diakibatkan oleh meluapnya air sungai.
“Di antara yang menjadi catatan di 2020 itu, ada kemarin pengendalian banjir sungai, itu sudah lelang, sudah ada pemenangnya, tetapi tidak melakukan kontrak disebabkan ada refocusing,” jelas Magister dari Al al-Bayt Yordania itu.
Syahrul juga mengaku tergelitik melihat penerapan kebijakan refocusing dalam rangka penanganan dan antisipasi dampak pandemi Covid-19 terkait dengan sistem pengendalian banjir.
“Ini lucu, refocusing kegunaannya untuk menghadapi Covid-19, sementara pengendalian banjir juga untuk meminimalisir musibah, karena turap-turap yang ada di sungai itu sudah mengancam rumah warga, jalan, jembatan, dan seterusnya,” ungkap Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia-Palestina itu.
Ia menyayangkan kebijakan tersebut yang dinilai mengorbankan sistem pengendalian banjir. Selain itu, Syahrul mendorong agar pemerintah memerhatikan masyarakat dalam penyusunan kebijakan refocusing.
“Justru itu dikorbankan karena bencana yang lain. Jadi mohon diperhatikan ke depan kalau ada lagi refocusing untuk hal-hal yang berkaitan dengan bencana, keamanan, dan pemeliharaan aset-aset pemerintah, masyarakat jangan sampai menjadi korban.” pungkasnya.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI