Wakil Ketua FPKS: PKS Dukung Kepemimpinan Politik Perempuan

Banda Aceh (18/02) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani menilai keberadaan  dua kader  perempuan yang menjadi Ketua  DPD PKS  Lhokseumawe dan  Ketua DPD  PKS Aceh Timur sebagai bukti pengakuan kepemimpinan perempuan di bidang politik, bukan karena kondisi darurat.

Hal ini disampaikannya dalam keterangan media  usai  bertemu  struktur  DPW PKS Aceh, Selasa,  (16/02/2021).

“Ini bukti pengakuan kemampuan perempuan sebagai pemimpin politik. Jangan diartikan sebagai kondisi darurat karena ketiadaan kader laki-laki. Kalau alasannya kondisi darurat,  lalu perempuan  diberi beban kepemimpinan, apakah  saat kondisi normal, perempuan tidak boleh menjadi pemimpin?  Saya tidak melihatnya demikian,” katanya.

Menurut Netty, PKS akan memberi ruang yang memadai bagi kader perempuan untuk duduk di pengambilan keputusan  partai, baik di tingkat daerah maupun  pusat dengan tetap memerhatikan merit sistem dan jenjang kaderisasi.

“Sejak dulu PKS membangun sistem kaderisasi berjenjang, adil dan standar. Setiap kader perempuan  dapat mencapai setiap  jenjang  dan memiliki kesempatan  duduk di pengambilan keputusan jika memenuhi standar kaderisasi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Netty meminta partai memastikan adanya sistem  dukungan  bagi kader perempuan untuk berkontribusi optimal di masyarakat.

“Kader perempuan PKS sudah teruji militansi dan loyalitasnya pada partai. Hampir di setiap lini, kader perempuan hadir menyapa dan melayani masyarakat. Oleh sebab itu, partai harus memastikan adanya sistem dukungan untuk mereka agar peran kontribusinya semakin meningkat,” katanya.

PKS,  kata Netty, akan mengalokasikan penggunaan  dana banpol untuk program pendidikan politik dan kaderisasi perempuan sehingga lahir kader perempuan yang siap menjadi pemimpin politik, baik di internal partai  maupun di publik.

Politisi PKS yang bertugas di Komisi IX DPR RI ini meyakini keberadaan   perempuan bukan sekadar  menggenapkan,  namun  baik dalam perannya di rumah maupun di publik, ia dapat  menjadi center of life yang menentukan warna ruang kehidupan.

“PKS berharap  keberadaan kader  perempuan di tengah masyarakat  akan memastikan ceruk suara perempuan mengalir  ke PKS pada Pemilu 2024,” ungkap istri Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Jawa Barat ini.

Dalam kunjungan  tersebut Netty meminta kader PKS agar  terus  membangun soliditas internal dan bersemangat dalam melayani rakyat serta melakukan kerja advokasi.

“Kerja pelayanan dan advokasi adalah kerja nafas panjang yang membutuhkan soliditas internal dan sinergitas dengan banyak pihak. PKS tidak akan mampu  melayani rakyat sendirian karena memang ini tugas pemerintah,” ungkapnya.

Terakhir Netty juga ingin memastikan semua perjuangan yang dilakukan oleh para kader dapat diartikulasikan menjadi tradisi baik dan bisa diwariskan.

“Salah satunya yang saya sampaikan adalah kritik, catatan atau protes kita kepada pemerintah harus diformulasikan dalam ide dan gagasan, utamanya dalam bentuk tulisan. Karena Verba Volant Scripta Manent, ucapan atau kata-kata kita akan hilang namun tulisan akan tetap abadi,” pesan Netty.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال