DPRD Jawa Barat

Walau Serapan Anggaran Pemprov Jabar Capai 95,51 Persen, Dewan Jabar Iwan Suryawan Siap Cek Faktanya di Caturwulan Pertama 2022

Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil mengklaim bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah melaksanakan kegiatan dengan terukur dan sesuai dengan penyerapan anggaran mencapai 95,51 persen.

“Sebenarnya semua di atas 90 persen itu bagus apalagi ini 95,51 persen, artinya kami bekerja sesuai dengan perencanaan, diserap dengan baik. Semua kerja keras mudah-mudahan jadi pola di tahun depan,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (1/3/2022).

Selain itu Ridwan Kamil pun memaparkan beberapa proyek strategis di 2022 telah memasuki masa akhir untuk segera diresmikan dalam waktu dekat. Mulai dari alun-alun Sukabumi, alun-alun Kuningan, Menara Kujang Sapasang di Sumedang hingga revitalisasi Sungai Kalimalang dan yang terkini terkait curhatan warga tentang jalan rusak di Pamanukan, Subang, akan segera ditindaklanjuti.

“Penyerapan anggaran Jabar baik sekali yaitu 95,51 persen di tahun sebelumnya penyerapan 2020 hanya 88 persen Jadi provinsi ini melaksanakan kegiatan 2021 dengan maksimal,” tambah Kang Emil.

Menanggapi klaim tersebut, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa barat H. Iwan Suryawan menyatakan akan meninjau secara seksama terlebih dahulu apa yang dikatakan Ridwan Kamil saat laporan pertanggung jawaban.

“Bahwa capaian anggaran yang menyentuh angka 95,51 persen tersebut nanti akan dilihat dari laporan realisasi pelaksanaan anggaran pada tahun 2021, kita melakukan pemeriksaan dari BPK kemudian juga di laporan pertanggung jawaban APBD sehingga kita tahu yang mengambil seperti apa bukan di kira-kira,” ungkap Iwan Suryawan, Kamis (06/01/2022).

Kemudian menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini, capaian-capaian tersebut tetap harus menyeimbangkan program yang bersifat fisik dengan peningkatan pembangunan sumber daya manusia.

“Terkait bahwa memang sudah terbangun beberapa alun-alun sebagai andalan Gubernur kita tinggal lihat saja apa yang setelah dilakukan dan memang ini bisa mempercantik wilayah daerah tetapi juga perlu diingat bahwa yang akan mengisi alun-alun itu adalah masyarakat, jadi ada interaksi sosial disana nantinya, tentunya ini harus diawasi dan juga mungkin diyakinkan bahwa tidak ada pelanggaran etika sosial didalam interaksi didalam alun-alun,” kata Iwan Suryawan.

Menurutnya unsur keseimbang untuk mengawasi semuanya, serta harus adanya edukasi di alun-alun tersebut bahwa fasilitas tersebut untuk keluarga karena yang namanya taman berbagai macam interaksi sosial akan terjadi disana, Pemerintah harus perhatikan juga orang-orang yang berinteraksi didalam alun-alun tersebut.

Mudah-mudahan nanti hasil evaluasi dari pelaksanaan program pembangunan ini baru kita lihat nanti, sekarang baru selesai kemarin, mungkin sekitar pertengahan, antara bulan ke 4 keatas, selesai hasil laporan pertanggung jawaban keuangan,” pungkas Iwan Suryawan.