
Jakarta (24/06) — Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini melonjak. Berdasarkan data di laman Covid19.go.id per tanggal 23 Juni 2021, jumlah kasus positif mencapai 2.004.445 kasus, sembuh 1.801.761 kasus dan meninggal 54.956 kasus.
Akibat lonjakan kasus ini rumah sakit di pusat dan daerah kewalahan. Rumah sakit kehabisan ruang perawatan, dan di beberapa daerah dikabarkan mulai kekurangan pasokan oksigen.
Tren kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya disebabkan oleh varian baru saja, melainkan ditambah masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan.
Anggota DPR RI FPKS Rofik Hananto menegaskan pentingnya saat ini meningkatkan kembali kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) di semua elemen. Karena dia mengamati semakin ke sini malah semakin banyak yang mengabaikan prokes.
“Saya mengamati saat ini semakin banyak masyarakat yang abai prokes 5M. Seperti mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.” katanya.
Karena itu masyarakat perlu terus menerus diingatkan bahwa Covid-19 itu nyata dan masih ada di sekitar kita. Kita tidak boleh lengah, tidak boleh terlena, justru kita harus saling mengingatkan jika ada orang di kanan kiri kita yang tidak menerapkan prokes.
“Selain masyarakat, saya minta pemerintah untuk konsisten dalam kebijakan penanganan Covid ini. Jangan ada kebijakan yang bertolak belakang. Misal di satu sisi melarang berkerumun namun di sisi lain mengijinkan tempat wisata dan mall dibuka,” katanya.
Dia menambahkan, kebijakan penerapan PPKM mikro juga harus dilakukan dengan tegas dan merata. Tidak hanya di wilayah perkotaan tetapi juga pedesaan. Kebijakan ini juga agar dilakukan evaluasi supaya lebih berdampak pada penurunan kasus Covid.
Anggota Komisi VII DPR RI ini juga meminta pejabat publik di pusat dan daerah harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam penerapan prokes. Karena apa yang mereka lakukan akan ditiru oleh masyarakat.
“Masyarakat itu suka meniru apa yang dilakukan pejabat publik. Ketika pejabat abai prokes maka masyarakat pun akan meniru dengan tidak menerapkan prokes. Jadi semua pihak harus menerapkan prokes, dimulai dari diri sendiri dan keluarga,” tandasnya.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI