
Jakarta (26/06) — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis, menanggapi terkait dengan minimnya penyerapan anggaran Kementerian Agama dalam rapat kerja bersama Menteri Agama RI, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, (25/06/2020).
Iskan menyadari bahwa anggaran Kemenag yang termasuk besar ini, harus bisa terserap secara maksimal dimasa pandemi ini.
“Bantu guru-guru ngaji, para ustadz kampung dan tingkatkan sarana dan prasarana ibadah serta pendidikan keagamaan yang terdampak covid 19” ujarnya
Di tahun 2019 saja, lanjut Iskan, realisasi anggaran kementerian Agama RI pada APBN sebesar Rp 63,946 Triliun atau 96,28 % dari total anggaran Rp 66,418 Triliun.
Sementara itu, per (24/06/2020) serapan anggaran di Kementerian Agama RI baru mencapai Rp 24,722 Triliun atau 38,69 % dari total pagu anggaran Rp 63,892 Triliun.
“Ini sudah akhir bulan juni, sementara serapan di Kementerian Agama RI masih minim (baru hanya 38%),
Saya ingin Menteri Agama bisa memanfaatkan kondisi musibah seperti ini, untuk dapat menggunakan anggaran lebih tepat sasaran, segera lakukan realokasi anggaran tahun 2020. Misal bisa membantu para guru ngaji dan ustadz kampung, serta bisa membangun sarana prasarana tempat ibadah di tempat-tempat yang terdampak covid 19,” papar Iskan.
Di lain sisi, Iskan menilai dan membandingkan dengan Kementerian Sosial yang meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) saat pandemi virus corona.
Sementara, imbuhnya, Kemenag tak memiliki program serupa untuk memberikan bantuan kepada para ustadz dan guru-guru ngaji.
“Mereka (guru-guru ngaji dan para ustadz) butuh diperhatikan, sebagian diantara mereka penghasilan utamanya dari profesi seperti itu. Maka banyak kita lihat saat ini mereka beralih profesi sementara, ada yang berjualan, jadi tukang parkir bahkan jadi buruh serabutan. Selama covid 19 ini, banyak yang menghentikan aktifitas mengajarnya. Kegiatan di masjid-masjid juga ditutup. Biasa dibulan Ramadhan tahun sebelumnya, mereka bisa aktif menjalankan profesinya. Tapi saat ini, berbanding 180 derajat, perekonomian keluarganya pasti memburuk. Lebih kurang 4 bulan ini mereka terpapar situasi corona, banyak diantara mereka tanpa penghasilan. Apakah menteri agama tidak memikirkan hal ini ?” tanya Iskan.
Untuk itu, legislator PKS ini mendesak agar Menteri Agama dan jajarannya agar segera melakukan realokasi anggaran tahun 2020 dalam percepatan penanganan dampak Covid-19.
“Seperti peningkatan tunjangan Profesi Guru, inpassing (penyesuaian PNS), pemberian bantuan penanggulangan dampak wabah Covid-19 untuk para guru ngaji dan ustadz kampung serta tenaga pendidikan keagamaan, peningkatan sarana-prasarana madrasah, pesantren, pendidikan keagamaan, tempat ibadah, dan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri),” pungkas Iskan mengakhiri.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI