Logo PKS Tanah Sareal

PKS TANAH SAREAL

Selamat datang di Website resmi PKS Tanah Sareal. Temukan informasi terbaru, kegiatan, dan aspirasi kami untuk kemajuan masyarakat.

Distribusikan Bantuan Pangan Tambahan, Netty: Segera Tunaikan Insentif Tenaga Kesehatan

Cirebon (21/09) — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada awal September merilis sudah 100 dokter wafat akibat Covid-19. Kondisi ini mendapatkan perhatian Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani yang meminta pemerintah memberi dukungan pada nakes dengan, antara lain, memberi suplai asupan bergizi dan pencairan insentif bagi nakes.

“Tenaga kesehatan yang bergulat dalam penanganan Covid-19 tentu memiliki peluang terpapar. Oleh karena itu, selain tetap melakukan langkah preventif dengan protokol kesehatan, imunitas tubuh pun harus tetap dijaga, antar lain melalui asupan tinggi gizi,” ujar Netty usai penyerahan simbolis bantuan pangan tambahan di aula RSU Muhammadiyah, Cirebon.

“Pencairan insentif bagi nakes juga harus segera dilakukan. Pemerintah telah menjanjikan dan telah ada alokasinya dalam APBN. Jangan ingkar janji dan jangan ditunda lagi. Dalam situasi sekarang, bantuan pangan dan pencairan insentif akan sangat membantu nakes bekerja lebih optimal. Jangan biarkan nakes bergulat melawan Covid-19 dengan senjata seadanya,” ujar Netty.

Kementerian Kesehatan dan BNPB bekerjasama dengan anggota Komisi IX DPR RI memberikan bantuan pangan tambahan (BPT) untuk nakes non PNS dan relawan Covid-19 di wilayah Kokab Cirebon dan Indramayu. Paket bantuan pangan tambahan sejumlah 10.000 terdiri dari tepung terigu, kacang tanah, kacang hijau, ikan kaleng, daging kornet dan minyak goreng.

“Bantuan paket ini didedikasikan untuk tenaga kesehatan, relawan dan masyarakat konstituen yang masih terus berjuang memberikan pelayanan penanganan Covid-19 baik di Cirebon maupun Indramayu,” tambah Netty.

Legislator Jabar 8 ini juga berpesan agar semua warga tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga.

“Tetap jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan, dan jangan patah semangat meski pandemi ini terus berlangsung dan kita tak tahu kapan berakhirnya,” urai Netty.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Komunikasi Covid-19 Kota Cirebon, per 20 September 2020 kasus positif mencapai 181 orang dengan 12 orang meninggal, dan mulai ditemukan klaster-klaster penyebaran baru yang membuat Kota Cirebon masuk Zona merah.



Sumber: Fraksi PKS DPR RI
Lebih baru Lebih lama

ads

ads

نموذج الاتصال