
Sukabumi (19/10) — Maraknya keberadaan praktik pinjaman berbasis riba murni atau bank emok alias bank keliling, menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Slamet.
Apalagi, kata Slamet, mobilisasi bank tersebut cukup berkembang pesat di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu, politisi senior PKS ini melakukan terobosan dengan menggulirkan program “Ibu Berdaya”.
Program ini, katanya, diklaim mampu menjadi alternatif dalam mengikis keberadaan bank keliling yang menjadi salah satu pemicu permasalahan di masyarakat.
“Program Ibu Berdaya merupakan program peminjaman tanpa riba dan insyaAllah jauh dari riba,” kata Slamet pada kegiatan seminar satu hari tanpa riba di Mahoni Leisure Jalan Gandasoli Kecamatan Sukaraja, belum lama ini.
Slamet menuturkan, untuk melakukan pinjaman melalui program tersebut harus melewati beberapa tahap pembinaan yang sudah ditentukan.
“Anggota atau peserta pinjaman akan diberikan pembekalan dan edukasi, sehingga para peserta akan memahami cara kerja program ini,” ungkapnya.
“Ada prosesnya, mereka akan dibekali edukasi secara massif. Kita berprinsip, jika masyarakat terhindari dari sesuatu yang haram, maka akan mendatangkan keberkahan,” imbuh Slamet.
Ia menambahkan, program yang digagasnya ini murni menggunakan dana pribadi hasil urunan bersama keluarganya. Untuk tahap awal, para peserta akan diberikan pinjaman sebesar Rp 500 ribu, kemudian bisa meningkat menjadi Rp 800 ribu dan seterusnya.
“Jika tahap awal bagus, maka akan terus meningkat dana pinjamannya. Dan dana ini bisa digunakan untuk konsumsi atau menambah modal usaha,” tambah Slamet.
Sementara itu, hadir dalam seminar satu hari tanpa riba tokoh wanita Sukabumi, Yani Jatnika Marwan, Direktur Program Ibu Berdaya, dan puluhan peserta dari berbagai daerah.
Dalam kesempatannya, Yani mendukung program yang digulirkan Slamet tersebut. Menurut dia, program Ibu Berdaya menjadi alternatif bagi warga yang terlilit pinjaman kepada rentenir.
“Kami mengajak kepada masyarakat terutama kaum ibu untuk menghindari praktik riba, terutama bank emok atau bank keliling,” kata Yani.
Sumber: Fraksi PKS DPR RI