DPRD Jawa Barat

Hj. Sari Sundari Dorong UMKM untuk Kaum Disabilitas

KAB BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hj. Sari Sundari. S,Sos,.M.M. dalam kegiatannya di Hari Disabitas Internasional mengadakan kunjungan ke SLB Autisma Disabilitas Bunda Bening Selaksahati, di Desa Cibiru Wetan, Kec. Cileunyi Wetan Kab. Bandung.

Dalam Kunjungannya, Hj, Sari didampingi oleh ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu, Ketua DPD PKS Kab. Bandung Gun Gun Gunawan serta pengurus DPD PKS Kab. Bandung. Hj. Sari menyampaikan, dirinya akan terus mendorong kaum disabilitas, yang tentunya tidak hanya untuk wilayah Desa Cileunyi Wetan saja, tetapi juga untuk wilayah desa lain di Jawa Barat.

Hj. Sari yang menjabat sebagai Ketua Bidang Kesejahteraan Sosial DPW PKS Jawa Barat ini juga berkesempatan memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang untuk membantu kaum disabilitas yang berada di Yayasan Bunda Bening Selaksahati.

“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk cinta serta kepedulian kami terhadap kaum di[1]sabilitas di Jawa Barat,” kata Hj Sundari.

“Program ini merupakan program Nasional, program untuk seluruh indonesia, bahwa kami PKS memberikan perhatian dan memperjuangkan hak- hak mereka, agar bisa diterima oleh masyarakat,” paparnya. Sebagai contoh, imbuh Hj Sun[1]dari, penderita autis yang seringkali tidak diterima di masyarakat yang menurut informasi mereka beberapa kali terusir, hal ini bagi kami kabar yang sangat menyedihkan.

“Tetapi berbeda dengan warga Desa Cileunyi Wetan ini, alhamdulilah warganya sangat menerima kehadiran Yayasan SLB Autis Bunda Bening, dan ini merupakan kolaborasi yang luar biasa, karena Kades telah membuka komunikasi dengan masyarakat sekitar sehingga keberadaan Yayasan SLB autis ini bisa diterima oleh masyarakat sekitar,” ucapnya.

Hj. Sari merasa prihatin, karena kasus pemasungan di Jawa Barat masih ada, dan mereka telah dikatagorikan gangguan jiwa. Karena latar belakang itu sehingga orang tua serta keluarganya sudah tidak sanggup memelihara. Kemu[1]dian masyarakat di sekitanya sudah tidak dapat menerima, karena pada saat mereka sedang tantrum atau dimana anak ketika ingin mengekspresikan dirinya, namun tidak terkontrol yang menyebabkan terjadinya ledakan emosi dan memang penangganannya pun sungguh luar biasa.

“Setelah kami menemukan kasus masih adanya pemasungan, kami berharap ada suatu lembaga yang bersedia menampung,” katanya. Menurut Hj. Sari, pihaknya akan berkomunikasi dengan Dinas Sosial, langkah apa yang mungkin bisa di kolaborasikan. Tentunya pemerintah untuk menangani ini semua tentu tidak bisa sendirian, harus ada partisipasi dari masyarakat.

“Ini salah satu bukti pertisipasi yang sudah diberikan Yayasan Bunda Bening, sudah membantu program pemerintah dalam penanganan disabilitas,” sambungnya.

Saat diwawancara Ketua Yayasan yang sekaligus pendiri Yayasan Bunda Bening mengatakan “ Saya sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada PKS dan khususnya kepada Ibu Hj. Sari Sundari yang sudah mengunjungi yayasan dan telah memberikan bantuannya kepada kami, semoga berkah,” ucapnya.

Yayasan yang dikelola di Cileunyi Wetan ini sudah berjalan hampir dua tahun dan sempat berberpindah-pindah lokasi. Saat ini jumlah anak asuh telah berjumlah 78 orang dengan tenaga asuh 24 orang. Menurut Hj. Sari, sekalipun kaum disabilitas berkebutuhan khusus, tetapi mereka juga memiliki potensi khusus yang dapat dikembangkan. Seperti bidang olah raga, dimana belum lama ini diadakan pekan olah raga kaum disabilitas (Peparnas XVI) di Papua. “Jawa Barat memperoleh rangking ke dua setelah Papua, tentu ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan,” tambahnya.

Mengenai peranan komisi II DPRD Jabar terkait kaum disabilitas, Hj. Sari mengatakan, komisi II akan mendorong pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah agar turut andil membantu kaum disabilitas, untuk memperoleh hak yang sama. Seperti hak memperoleh bantuan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), ”Karena kaum disabilitas pun apabila digali dan dikembangan, juga memiliki potensi yang luar biasa. Misalnya yang sudah berjalan seperti produk pepes ikan Bunda Bening yang luar biasa enak, dan yang membuat saya kagum itu ternyata yang mengolahnya adalah para kaum disabilitas yang ada di yayasan ini, dengan telaten mereka membersihkan ikan yang akan diolahnya sehingga pepes ikannya ini bisa tahan hingga satu pekan dan tidak cepat basi,” pungkas Hj. Sari.



Sumber: Fraksi PKS DPRD Jawa Barat